Komnas HAM Akan Menolak Permintaan Rizieq Shihab

Komnas HAM Akan Menolak Permintaan Rizieq Shihab

Komnas HAM Akan Menolak Permintaan Rizieq Shihab

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Nur Kholis menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mendatangi pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang saat ini berada di Arab Saudi terkait pengaduan upaya kriminalisasi.

Nurkholis mengatakan, Komnas HAM akan tetap meminta keterangan dari Rizieq Shihab dalam bentuk surat. Hal itu dilakukan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Komnas HAM dalam menjalankan fungsi, tugas dan wewenang yang telah diamanatkan undang-undang.

“Saya sudah bertemu dengan Tim Pemantauan Komnas HAM yang diketuai oleh Natalius Pigai. Jika memang diperlukan informasi nanti kirim saja lewat surat menyurat. Kalau ke luar negeri memang sulit,” ujar Nurkholis saat ditemui di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017).

“Nanti Habib Rizieq bisa berkomunikasi dengan tim kami,” tambahnya.

Nurkholis menjelaskan, terkait pengaduan Rizieq, berdasarkan prosedur Komnas HAM sulit untuk mendatangi orang yang diduga korban. Setidaknya, kata Nurkholis, ada beberapa hal yang menjadi hambatan Komnas HAM. Pertama terkait minimnya dana yang dimiliki dan sulitnya berkoordinasi jika negara yang dituju tidak memiliki lembaga HAM.

“Sulit kalau dilihat dari model anggaran komnas HAM. Yang rumit lagi kalau negara yang dituju tidak punya Komnas HAM,” kata Nurkholis.

Diketahui, Rizieq mengklaim dirinya sebagai korban dari dugaan kriminalisasi dan teror. Dia pun menyampaikan pengaduan dugaan kriminalisasi dan teror sejumlah ulama dan aktivis Islam kepada Komnas HAM.

Sebelumnya, Natalius Pigai menyampaikan bahwa salah satu kewajiban dari Komnas HAM adalah mendatangi korban sebagai bagian dari prosedur penyelidikan lembaga tersebut.

Dia menegaskan pihaknya akan berunding lebih dahulu untuk acara permintaan keterangan itu karena masih keterbasan anggaran. Kemungkinan Komnas HAM akan mengirimkan satu perwakilannya ke Arab Saudi.

Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif membenarkan bahwa Muchsin, staf pimpinan FPI Rizieq Shihab, ikut ke Malaysia bersama Rizieq.

“Iya, masih menemani beliau (Rizieq) di luar negeri,” kata Slamet, ketika dikonfirmasi soal keberadaan Rizieq dan Muchsin di Malaysia, Senin (15/5/2017).

Slamet menyebut Muchsin merupakan kerabat dekat Rizieq. Muchsin juga disebut mengatur agenda kegiatan dakwah Rizieq.

“Beliau selama ini menemani Habib Rizieq dalam berdakwah,” ujar Slamet. Muchsin dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada 25 April 2017. Namun dia mangkir dan kemudian tidak diketahui keberadaannya.

Pada hari ini, polisi menerbitkan surat penjemputan terhadap Muchsin dan Rizieq lantaran selalu mangkir dari panggilan. Keterangan Muchsin dibutuhkan karena dia diduga mengetahui percakapan WhatsApp yang diduga antara Rizieq dengan Firza Husein.

Adapun dalam percakapan yang diduga antara Rizieq dan Firza tersebut memuat konten pornografi.

“Kemarin sempat rencananya mau pulang hari ini, tapi jadi atau tidak jadi saya belum tahu, karena Habib belum ngasih tahu ke kami,” kata Sugito.

Berdasarkan informasi yang dimiliki kepolisian, Muchsin diinstruksikan oleh Rizieq untuk membuang ponsel milik Rizieq. Adapun kuasa hukum Rizieq, Sugito Atmo Pawiro, mengatakan belum mengetahui kapan Rizieq akan kembali ke Indonesia.

 

Sumber Berita Komnas HAM Akan Menolak Permintaan Rizieq Shihab : Tribunnews.com