MUI dan Walubi Sependapat Perangi Aksi Genosida Rohingya di Myanmar

MUI dan Walubi Sependapat Perangi Aksi Genosida Rohingya di Myanmar

MUI dan Walubi Sependapat Perangi Aksi Genosida Rohingya di Myanmar

Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Cholil Nafis bersama anggota Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi), Sugito, memberikan komentar mereka untuk aksi kekerasan dan pembantaian etnis Rohingya, yang terjadi di Rakhine State, Myanmar. Keduanya sepakat bahwa aksi kekerasan pada etnis Rohingya tersebut perlu diperangi karena bertentangan dengan kemanusiaan.

Dalam video berdurasi 1 menit 47 detik yang diterima kumparan (kumparan.com) dari Cholil Nafis, Selasa (5/9), Sugito sebagai perwakilan dari Walubi menyatakan keprihatinannya atas kekerasan yang terjadi di Rakhine State pada etnis Myanmar tersebut.

“Saya salah satu perwakilan dari Walubi, perwakilan umat Budha Indonesia, menyatakan merasa sangat prihatin dengan peristiwa yang terjadi di Rohingya,” ujar Sugito.

Cholil Nafis dari MUI dan Sugito dari Walubi
Cholil Nafis dari MUI dan Sugito dari Walubi (Foto: Dok. MUI)

Dia menganggap aksi genosida yang terjadi di Rakhine State tersebut bertentangan dengan ajaran agama Budha, yang melarang umatnya untuk melakukan kekerasan pada sesama.

“Kami merasa bahwa kejadian di situ bukan perbuatan umat Budha, karena umat Budha mengajarkan Pancasila Budhis, yaitu hindari pembunuhan apalagi pembantaian. Jadi kalau orang yang berbuat demikian, itu bukan umat Budha,” jelasnya.

Atas kejadian ini, dia ingin umat Budha dan Muslim di Indonesia untuk bersatu menentang pelanggaran kemanusiaan yang terjadi di Myanmar tersebut. “Kita harus bersama-sama bersatu dengan Muslim untuk menentang kejadian yang terjadi di Myanmar,” pesannya.

Hal serupa juga dilontarkan Kiai Cholil. Menurutnya, sebagai warga negara Indonesia yang beragama, sudah seharusnya seluruh pihak mencari jalan untuk menyelesaikan permasalahan antar etnis di Myanmar tersebut.

“Kita berkewajiban sebagai warga negara, sebagai umat beragama untuk ikut menyelesaikan permasalahan etnis Rohingya di Rakhine State Myanmar. Kita sama-sama bersatu dan kita tidak boleh mengindahkan pembantaian, kerusuhan yang ada di Rohingya ini,” kata Kiai Cholil.

 

 

Sumber Berita MUI dan Walubi Sependapat Perangi Aksi Genosida Rohingya di Myanmar : Kumparan.com