Overkapasitas Lapas di Indonesia, Penghuni Rutan di Riau Tidur Bak Kelelawar

Overkapasitas Lapas di Indonesia, Penghuni Rutan di Riau Tidur Bak Kelelawar

Overkapasitas Lapas di Indonesia, Penghuni Rutan di Riau Tidur Bak Kelelawar

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia telah ada sejak zaman Belanda. Bagaimana keadaannya kini? Berikut 5 fakta mengejutkan tentang penjara Indonesia saat ini.

Fakta di bawah ini sebagaimana dirangkum detikcom dari data Dirjen Pemasyarakatan untuk sepanjang 2018, Senin (31/12/2018):

1. Over Kapasitas Hingga 836 Persen
Di Cipinang, Jaktim memiliki Rutan, LP Cipinang dan LP khusus narkoba. Ternyata, LP di Cipinang bukan LP dengan tingkat hunian terpadat di Indonesia. Lima LP terpadat di Indonesia yaitu:

1. Rutan Bagan Siapi-api.
Kapasitas 98 orang tapi dihuni 810 orang atau over kapasitas hingga 836 persen.

2. Rutan Takengon.
Kapasitas 65 orang tapi dihuni 495 orang atau over kapasitas 685 persen.

3. Lapas Banjarmasin.
Kapasitas 366 orang tapi dihuni 2.688 orang atau over kapasitas 664 persen.

LP Banjarmasin overkapasitas 664%  

4. Lapas Tarakan.

Kapasitas 155 orang tapi dihuni 996 orang atau over kapasitas 650 persen.

5. Lapas Labuhan Ruku.

Kapasitas 300 orang tapi dihuni 1.770 orang atau over kapasitas 640 persen.

Alhasil, mereka tidur berdesak-desakan. Bahkan ada yang tidur bak kelelawar.

Tampak sarung-sarung lusuh menggelayut diikatkan antarjeruji besi. Alhasil, mereka tidur bak kelelawar, dengan kaki menjuntai keluar sarung dan kepala menjulur sekedar mencari udara.

Sarung yang membentang itu digunakan para penghuni rutan untuk sekedar merenggangkan badan melepas penat dengan tidur sejenak. Sebab, di lantai sudah berjejal ratusan orang yang selonjor.

Bahkan mereka tidak bisa meluruskan badan di lantai karena mereka saling berjejal berimpitan. Pilihannya: kaki ditekuk atau tiduran setengah duduk.

Penghuni Lapas Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau tidur bak kelelawar

2. Sipir Vs Napi yaitu 1:34
Penghuni Lapas yang sangat banyak dan melebihi kapasitas, mengakibatkan pengamanan tidak seimbang. Rata-rata satu orang sipir mengawasi 34 napi.

Bagaimana dengan negara tetangga? Berikut daftarnya:
1. Di Australia, 1 sipir mengawasi 2 napi.
2. Di Brunei Darussalam, 1 sipir mengawasi 1 orang napi.
3. Di China, 1 sipir mengawasi 3-4 orang napi.
4. Di Jepang, 1 sipir mengawasi 3 orang napi.
5. Di Malaysia, 1 sipir mengawasi 3-4 orang.

3. Napi Terbanyak Kasus Narkoba
Total penghuni Lapas di seluruh Indonesia sebanyak 256.273 orang. Dari jumlah itu, 63 persen adalah kasus narkoba. Adapun kasus kejahatan teroris sebanyak 558 orang. Dari jumlah itu, 1.113 merupakan WNA.

4. 50 Persen Napi Jebolan SD
Dari jumlah penghuni LP sepanjang 2018, 50 persen di antaranya hanya jebolan pendidikan dasar. Berikut daftarnya:

1. Tidak lulus SD sebanyak 11 persen.
2. Hanya lulusan pendidikan dasar sebanyak 50 persen.
3. Lulusan SMA sebanyak 27 persen.
4. Sisanya Sarjana sebanyak 5.480 orang, Master sebanyak 695 orang dan Doktor sebanyak 56 orang.

5. Biaya Makan Napi Tembus Rp 1 Triliun
Seluruh biaya makan dan hidup para narapidana ditanggung pajak rakyat. Uang itu dihimpun lewat APBN dan dikucurkan untuk menanggung 200 ribuan nara pidana.

Satu napi diberi jatah makan rata-rata Rp 15 ribu/hari. Total APBN 2018 yang dikucurkan untuk memberi mereka makan adalah Rp 1,391 triliun.

 

 

Baca juga : Suap Kalapas, Napi Korupsi Diberi Fasilitas Mewah Hingga Bilik Asmara

 

 

Sumber berita Overkapasitas Lapas di Indonesia, Penghuni Rutan di Riau Tidur Bak Kelelawar : detik