Pengamat Sindir Anies-Sandi: Terjebak Janji Kampanye, Terpaksa Bangun Rumah DP Rp0

Pengamat Sindir Anies-Sandi: Terjebak Janji Kampanye, Terpaksa Bangun Rumah DP Rp0

Pengamat Sindir Anies-Sandi: Terjebak Janji Kampanye, Terpaksa Bangun Rumah DP Rp0

Pengamat politik Arbi Sanit berpendapat, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno terjebak janji kampanye saat Pilkada DKI, soal pembangunan rumah dengan down payment (DP) atau uang muka nol rupiah (Rp0).

Menurutnya, dengan alih-alih berpihak pada rakyat kecil, Anies-Sandi menjanjikan akan membangun rumah DP Rp 0 berbentuk rumah tapak, sehingga membuat warga memilih mereka karena ada harapan akan memiliki hunian yang layak di ibukota.

“Itulah semula mencoba memakai perspektif yang amat berbeda dengan pendahulunya, yaitu perspektif tradisional, pro rakyat, gotong royong, sederhana, sehingga berani mengambil langkah mundur, sekarang dia terjebak disitu,” kata Arbi kepada NNC, Minggu (21/1/2018).

“Karena penggunaan perspektif itu untuk pembangunan Jakarta, dia terpaksa menjanjikan down payment nol dengan rumah seperti di pedesaan, janjinya seperti itu, kayak perumahan biasa ada halaman dan seterusnya,” sambungnya.

Namun setelah menjadi pemimpin, lanjut Arbi, Anies-Sandi melihat kondisi tidak memungkinkan untuk membangun rumah tapak karena minimnya lahan di Jakarta. “Tapi ketika dia masuk kedalam pemerintahan dan punya kekuasaan dia liat petanya ya gak bisa dijalankan,” paparnya.

Arbi menambahkan, agar tidak mengecewakan pendukungnya dan untuk memenuhi janji kampanye, maka Anies-Sandi terpaksa membangun rumah DP Rp0 berbentuk seperti apartemen atau rumah susun (rusun) yang bentuknya tidak beda jauh dengan apa yang telah dibangun gubernur-gubernur sebelumnya.

“Oleh karena nggak bisa dijalankan, ketimbang dia macet, pembangunan gak jalan, anggaran gak terpakai, lalu dia dimarahi orang ramai-ramai, dan dianggap gagal melaksanakan pemerintahan, untuk itu dia terpaksa berkompromi dengan cara pandang pendahulunya, yaitu membangun kota, ke atas bertingkat,” ungkapnya.

“Jadi sebenarnya dia kalah pada saat itu, kalah pada janji dan prinsipnya, karena kalah menelan ludah sendiri, kemudian membuat modifikasi dan modifikasi yang intinya sama dengan (gubernur) sebelumnya. Cuma nama dan prosedur yang beda, tapi faktanya, realitanya, fungsinya sama dengan pendahulunya. Jadi sekarang dia terpaksa semuanya,” jelas Arbi.

Seperti diberitakan, Gubernur Anies telah melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama rumah DP Rp0 di Jalan H. Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Kamis (18/1/2018) kemarin.

Rumah DP Rp0 yang dinamai Klapa Village ini, berbentuk vertikal seperti rusunami.

Hunian tersebut dibangun di lahan seluas 1,4 hektare milik Pemprov DKI Jakarta. PD Pembangunan Sarana Jaya akan membangun satu tower dengan total 703 unit, terdiri 20 lantai dengan rincian 513 unit tipe 36, 190 unit tipe 21. Pengerjaannya ditargetkan selesai dalam 1,5 tahun.

Soal harga, untuk tipe 36 dibandrol Rp320 juta, sedangkan tipe 21 seharga Rp185 juta, dengan skema pembayaran menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP). Sementara angsurannya akan disesuaikan dengan kemampuan warga Jakarta yang penghasilannya di bawah dari Rp7 juta per bulan.

 

(Baca juga: RUMAH DP RP0, AZAS TIGOR KRITIK INI HANYA TIPU-TIPU, SAMA SAJA BELI RUSUN DI DEVELOPER)

 

Sumber Berita Pengamat Sindir Anies-Sandi: Terjebak Janji Kampanye, Terpaksa Bangun Rumah DP Rp0 : Netralnews.com