Ratusan Pengungsi di Irak Keracunan Makanan Saat Buka Puasa
Ratusan penghuni kamp pengungsian di kota Mosul, Irak, terkena musibah keracunan makanan. Sebanyak dua orang dilaporkan tewas, sementara minimal 700 orang lainnya mengalami keracunan makanan Selasa (13/6) siang tadi.
Dua orang korban tewas merupakan seorang perempuan dan seorang anak perempuannya. Sekitar 200 dari total korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat di Irbil.
Seorang pejabat badan legislatif Irak menyebutkan kepada wartawan Associated Press bahwa penyebab keracunan tersebut adalah makanan yang diperbantukan oleh badan amal yang berbasis di Qatar.
Pejabat tersebut, Raad Al Dhalaki, mengatakan bahwa makanan yang telah terkontaminasi racun adalah nasi, daging, yoghurt, dan air mineral. Ia yang juga mengepalai komite anggota legislatif yang mengurusi masalah imigrasi dan pengungsian menyatakan bahwa makanan tersebut dibagikan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) asal Qatar bernama RAF.
Akibat peristiwa tersebut, tujuh orang ditangkap kepolisian Irbil. Kepala kepolisian bagian Irbil, Abdulhaleq Talaat, mengatakan bahwa makanan tersebut disiapkan oleh LSM lokal Ain el Muhatejeen, berdasarkan donasi dari RAF.
Meski begitu, Kementerian Kesehatan Irak menolak membenarkan bahwa keracunan masal tersebut adalah hal yang disengaja. Menteri Kesehatan Irak, Adila Hamoud, hanya menjelaskan bahwa 752 orang sakit akibat mengkonsumsi makanan di kamp Hassan Sham U2, sekitar 20 kilometer di bagian utara Mosul.
Dilansir Associated Press, makanan tersebut adalah makanan buka puasa untuk penghuni kamp tersebut. Ia juga menyebut 200-an orang masih dalam kondisi kritis hingga saat ini. Pihak Qatar sendiri belum memberikan komentar terhadap klaim yang dibuat oleh anggota badan legislatif Irak tersebut.
Nuansa politis menguat dalam kasus keracunan makanan ini. Dikutip dari Associated Press, akun Twitter televisi nasional Arab Saudi menuduh bahwa RAF telah menyuplai makanan beracun pada pengungsi di Mosul. Mereka juga menyebut bahwa anak-anak tak berdosa telah “diracun oleh organisasi teroris Qatar RAF”. Statemen tersebut melanjutkan kisruh Arab-Qatar yang telah berlangsung selama seminggu terakhir, di mana Arab Saudi dan beberapa negara lainnya secara agresif terus menuduh Qatar mendukung kegiatan teroris di Timur Tengah.
RAF sendiri LSM Qatar buatan Thani bin Abdullah Al Thani yang bergerak di bidang bantuan kemanusiaan. Mereka menggalang bantuan dari seluruh dunia, salah satunya untuk menyediakan makanan bagi keluarga yang berpuasa selama Ramadhan. Saat ini, RAF adalah satu dari 12 organisasi dan 59 orang yang oleh Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain dimasukkan ke dalam daftar teroris sejak Jumat (9/6) lalu.
Sumber Berita Ratusan Pengungsi di Irak Keracunan Makanan Saat Buka Puasa : Kumparan.com
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.