Sandiaga Tampung Saran Preman, Salahkan Pejalan Kaki Soal Semrawutnya Tanah Abang

Sandiaga Tampung Saran Preman, Salahkan Pejalan Kaki Soal Semrawutnya Tanah Abang

Sandiaga Tampung Saran Preman, Salahkan Pejalan Kaki Soal Semrawutnya Tanah Abang

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berkukuh melibatkan preman dalam menata Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Baginya, saran para preman itu bisa berdampak positif.

Sandiaga menilai, preman sudah memahami seluk-beluk Tanah Abang. Saran atau masukan mereka pun dianggapnya bisa berguna untuk menata kawasan tersebut.

“Maksudnya, kami memastikan positioning mereka, sehingga masukan mereka bisa kami tampung dalam rangka menata Tanah Abang,” kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/11).

Langkah semacam itu tidak pernah dilakukan sebelumnya oleh Pemprov DKI terdahulu, baik di masa kepemimpinan Joko Widodo maupun Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Di masa Jokowi, penataan dilakukan dengan memindahkan para pedagang yang berjualan di jalan dan trotoar ke Blok G.

Sandiaga Tampung Saran Preman untuk Tata Tanah Abang
Suasana PKL yang berjualan di trotoar di Tanah Abang, Jumat, 27 September 2017. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)

Sandiaga enggan menanggapi temuan Ombudsman RI yang menyebut adanya preman yang membantu melancarkan PKL liar berdagang.

“Justru kan mereka (preman) bagian dari ekosistem. Kami harus pikirkan mereka bagaimana keluar dari sektor informal ke sektor formal karena itu tugas kami sebagai Pemprov DKI,” dalih Sandi.

Berdasarkan temuan Ombudsman RI, preman Tanah Abang berperan dalam menjamin keberlangsungan usaha PKL liar Tanah Abang. Salah satu caranya, menginformasikan jika ada penertiban. Atas jasa-jasanya itu, preman lokal menerima sejumlah uang dari PKL.

Dugaan itu diperoleh dari hasil investigasi pada 9-10 Agustus 2017 di enam lokasi yang berbeda. Dari hasil investigasi juga ditemukan relasi antara Satpol PP dengan organisasi kemasyarakatan (Ormas) dalam melindungi PKL berjualan di lokasi yang dilarang.

Sandiaga Tuding Pejalan Kaki Penyebab Semrawut Tanah Abang

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno ogah menyalahkan pedagang kaki lima (PKL) sebagai penyebab utama semrawutnya Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sandiaga justru menuding pejalan kaki sebagai dalang utama kemacetan serta kacau balaunya Tanah Abang.

Sandi menyebut pejalan kaki yang membludak di kawasan strategis perdagangan itu menjadi faktor kedua penyebab macet setelah pembangunan jalan yang ada di sekitar Tanah Abang.

“Tadi setelah dilihat pakai drone, kesemrawutan itu adanya karena pejalan kaki yang keluar dari stasiun Tanah Abang,” kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/11).

Sandiaga Tuding Pejalan Kaki Penyebab Semrawut Tanah Abang
Wagub DKI Sandiaga Uno ogah menyalahkan PKL sebagai penyebab utama semrawutnya kawasan Tanah Abang. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

Sementara, kata Sandi, PKL yang memenuhi trotoar justru tak terlalu memengaruhi semrawutnya aktivitas di kawasan tersebut. Jumlah PKL di Tanah Abang disebut Sandiaga tidak terlalu banyak ketimbang para pejalan kaki.

“(Penyebabnya) Pejalan kaki itu. PKL di Tanah Abang tidak banyak, coba bandingkan dengan di Lokbin, di Kota Tua jumlahnya jauh. Jadi bukan PKL penyebab utama,” kata dia.

Kawasan Tanah Abang kembali menjadi sorotan setelah kesemrawutan jalan di sekitar stasiun kembali terlihat. Pada era Joko Widodo masih menjabat Gubernur DKI, PKL Tanah Abang di trotoar dipindah ke Blok G Pasar Tanah Abang.

Namun, setelah merasa sepi pembeli, para PKL itu kembali memenuhi trotoar. Akibatnya, para pejalan kaki yang seharusnya berjalan di tempat yang seharusnya menjadi hak mereka itu kesulitan bergerak, dan terpaksa berjalan di bahu jalan.

Dampak semrawutnya salah satu kawasan niaga terpopuler se-Indonesia ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memercayakan kepada Sandi untuk menatanya kembali sehingga tertib.

Atas dasar itu, Sandi pun berencana membuat terobosan dengan menggunakan konsep permanen untuk mempercantik kawasan Tanah Abang. Namun hingga kini konsep tersebut belum dia sosialisasikan karena masih memerlukan kajian serta data pasti terkait penyebab utama kemacetan.

“Ya nanti, sekarang kita masih kaji,” kata dia.

Sandiaga Tuding Pejalan Kaki Penyebab Semrawut Tanah Abang
Wagub DKI Sandiaga Uno menuding pejalan kaki yang bikin Tanah Abang semrawut. (ANTARA FOTO/Reno Esnir).

Pejalan Kaki: PKL Penyebab Semrawut

Alasan pejalan kaki yang menurut Sandi telah membuat kawasan jadi semrawut itu tak diterima oleh warga, salah satunya yang disampaikan Fatia (22). Mahasiswa jurusan komunikasi di salah satu universitas negeri di Jakarta ini menyatakan, justru PKL yang menyebabkan kesemrawutan di kawasan Tanah Abang.

Dia sering kesulitan berjalan lantaran banyaknya pedagang yang berjualan di atas trotoar yang semestinya diperuntukan untuk pejalan kaki.

Dia merasakan hal berbeda saat era gubernur sebelumnya. Ketika itu, trotoar Tanah Abang kembali ke fungsi semula, yakni khusus pejalan kaki.

“Susah yah, sampai harus sikut-sikutan, karena jadi sempit. Pernah yah Tanah Abang enak banget karena nggak ada gerobak jualan, sekarang penuh lagi,” kata Fatia kepada CNNIndonesia.com.

Serupa dengan Fatia, salah satu pejalan kaki, Panji (24) juga mengaku hal yang sama. Meskipun tak setiap hari menggunakan jasa transportasi Commuter Line, karyawan swasta itu menyebut kerap kesulitan berjalan di trotoar lantaran semakin banyaknya PKL.

“Saya pernah ngerasain era gubernur sebelumnya, itu pedagang nggak banyak di trotoar, enak jalannya. Sekarang susah lagi jalan enak di trotoar. Istilahnya pejalan kaki rebutan trotoar sama pedagang,” kata dia.

 

(Baca juga: AHOK TEGASKAN NEGARA JANGAN KALAH SAMA PREMAN, SANDI LIBATKAN PREMAN)

(Baca juga: BANG JAPAR TEMUI SANDIAGA, MINTA JATAH MEJA DARI PEMPROV DKI)

(Baca juga: SANDIAGA MENATA KAWASAN TANAH ABANG DENGAN MENGAJAK ORMAS BANG JAPAR)

 

Sumber Berita Sandiaga Tampung Saran Preman, Salahkan Pejalan Kaki Soal Semrawutnya Tanah Abang : Cnnindonesia.com, Cnnindonesia.com