Satu Keluarga Simpan 2 Mayat di Rumah Selama 2 Tahun, Ini faktanya

Satu Keluarga Simpan 2 Mayat di Rumah Selama 2 Tahun, Ini faktanya

Satu Keluarga Simpan 2 Mayat di Rumah Selama 2 Tahun, Ini faktanya

Satu keluarga di kawasan Cijerah, Kota Cimahi, diduga telah menyimpan dua mayat dalam rumahnya. Mayat tersebut merupakan anggota keluarganya yang telah meninggal pada 2016 dan 2017. Belum diketahui pasti apa penyebab meninggalnya dua orang tersebut.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi AKP Niko membenarkan penemuan mayat tersebut. Ia menyebutkan, saat ditemukan mayat tersebut sudah berupa tulang belulang. Diduga kedua mayat tersebut sudah disimpan selama satu hingga dua tahun.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, satu keluarga tersebut menganut aliran kepercayaan tertentu. Menyimpan mayat di dalam rumah itu, diduga merupakan bagian dari ajaran kepercayaan yang mereka anut.

Keberadaan dua mayat tersebut terungkap saat petugas Puskesmas Melong Asih mendatangi rumah tersebut.

Zaky Ahmad, petugas Puskesmas yang pertama menemukan mayat tersebut mengatakan, kecurigaanya dimulai saat temannya yang sesama petugas Puskesmas mendatangi rumah tersebut pada Senin (29/1). Saat itu, ia ditugaskan untuk melakukan pendataan keluarga sehat.

“Temen saya masuk rumah tapi hanya sampai dekat pintu. Kita mau melakukan tensi ke anggota keluarga di rumah itu. Pas mau izin me-tensi bapaknya, istrinya bilang dia sedang tidur tidak bisa diganggu,” ujar Zaky saat ditemui di tempat kejadian perkara, Selasa (30/1).

Bapak yang dimaksud Zaky adalah mayat yang diduga telah dibiarkan berbulan-bulan tersebut. Saat petugas Puskesmas mendatangi rumah tersebut, posisi mayat itu digelatakan di ruang depan. Mayat tersebut tertutup kain sarung berwarna biru.

“Yang datang hari pertama temen saya. Waktu itu dia bilang, dia curiga sama rumah itu. Bapaknya mau ditensi tapi si ibunya bilang tidur. Tapi kata temen saya kok tidur tidak kelihatan tidur,” katanya.

Lokasi penemuan dua mayat di Cimahi

Keesokan harinya, Zaky dan tim Puskesmas Melong Asih mendatangi lagi rumah tersebut. Kedatangan tim Puskesmas sempat diadang penghuni rumah. Rumah tersebut dihuni tiga orang, yakni ibu dan kedua anaknya. Sedangkan mayat tersebut merupakan suami dan anak pertamanya.

“Setelah dibujuk akhirnya kita mengecek orang yang disebut sedang tidur itu. Setelah saya buka sarungnya ternyata sudah berupa tulang belulang,” katanya.

Adapun identitas kedua mayat tersebut yakni, Hanung Sobana kelahiraan 1932 dan Hera Sri Herawati 1967.

Apa alasan keluarga menyimpan kedua mayat tersebut?

Dua mayat tersebut atas nama Hanung Sobana dan Hera Sriherawati. Hanung diduga telah meninggal sejak awal tahun 2017. Adapun Hera diduga telah meninggal pada tahun 2016.

Petugas Puskesmas yang menemukan kedua mayat tersebut, Ahmad Zaki, sempat berbincang dengan Neneng, pemilik rumah yang merupakan istri Hanung. Saat itu, lanjut dia, Neneng mengatakan alasannya menyimpan mayat suami dan anaknya lantaran percaya mereka akan hidup lagi.

“Ibu itu bilang ‘ini lagi cari hidayah nanti hidup lagi’,” kata Zaki menirukan ucapan Neneng, saat ditemui di lokasi penemuan kedua mayat tersebut, Selasa (30/1).

Mayat dalam kondisi sudah menjadi tulang ini ditemukan Zaki dan tim Puskesmas lainnya sedang mendata sejumlah warga di kawasan Melong Asih, Selasa (30/1). “Awalnya saya mencium bau yang cukup menyengat saat pertama masuk ke dalam rumah tersebut,” tutur dia.

Menurut keterangan sejumlah tetangga yang tinggal di dekat rumah itu menyebutkan, pemilik rumah tersebut jarang berbaur. Di antara anggota keluarga di rumah tersebut tidak ada yang mencari nafkah. Untuk kebutuhan sehari-hari keluarga tersebut mengandalkan dari urunan warga.

Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan oleh kepolisian, dua orang tersebut semasa hidupnya dikenal menganut aliran kepercayaan tertentu. Menyimpan mayat di dalam rumah itu, diduga merupakan bagian dari ajaran kepercayaan yang mereka anut.

“Jadi ada lima orang dalam rumah itu. Jadi mereka punya aliran kepercayaan. Tapi saya belum bisa bilang sesat atau gimana. Tapi di KTP mereka beragama Islam,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi AKP Niko.

Keterangan warga

Menurut Tati, tetangga yang tinggal di depan rumah itu, sejak 3 bulan yang lalu hampir setiap hari ia mencium bau bangkai. Tapi, ia pun tak tahu pasti sumber bau tersebut.

“Kayak bau bangkai tikus. Saya juga cari-cari bangkainya di mana,” kata dia.

Tati dan warga yang lain pun tak menaruh curiga sedikit pun akan adanya mayat di dalam rumah itu. Sebab, si pemilik rumah bernama Neneng –yang merupakan istri dari Hanung– tampak biasa saja. Bahkan, setiap hari Neneng melakukan aktivitasnya seperti menyapu halaman rumahnya.

“Setiap pagi dia sapu-sapu,” katanya.

Begitupun dengan Ketua RW di wilayah rumah tersebut, Rino Margayu, yang tidak menaruh kecurigaan adanya mayat yang disimpan dalam rumah. Namun, ia sempat mempertanyakan keberadaan Hanung yang jarang kelihatan. Saat itu, ia bertanya ke Ketua RT, jawaban yang didapat, Hanung sudah dibawa ke Tangerang karena sakit.

“Pak RT bilang sudah dipindahkan ke Tangerang,” katanya.

Lokasi penemuan dua mayat di Cimahi
Sementara itu, Kepala Polsek Cimahi Selatan AKP Sutarman mengatakan, di dalam rumah itu ia menemukan sejumlah barang yang mencurigakan. Seperti sesajen berupa dua pucuk keris, kain putih, tembakau, dan kopi yang tersimpan dalam baki.

“Masih kita lakukan penyelidikan ihwal barang-barang itu,” katanya.

Polisi tidak menenukan adanya tanda kekerasan pada tulang belulang tersebut.

“Tulangnya utuh. Kita tidak otopsi karena susah, sudah berupa tulang belulang. Tapi tulangnya utuh tidak ada yang patah,” kata Kepala Polsek Cimahi Selatan AKP Sutarman di kantornya, Selasa (30/1).

Sutarman menyebutkan, hasil pemeriksaan sementara, alasan Neneng menyimpan jenazah suami dan anaknya itu lantaran percaya mereka akan hidup lagi.

“Penjelasan beliau tidak menguburkan dan tidak memberikan kabar kematian tersebut karena dapat hidayah dari Allah melalui malaikat, katanya jenazah tidak boleh dimakam karena bakal hidup lagi menjalani hidup yang kedua,” sebutnya.

Menurutnya, selama menyimpan dua jenazah itu di dalam rumahnya, Neneng memperlakukannya bak menjaga orang yang sedang tidur. Meski menyimpan dua mayat di dalam rumah, Sutarman mengatakan, Neneng tidak merasa bau.

“Jenazah itu dielap dibersihkan tulang belulangnya, kain selimutnya diganti pertiga hari sekali,” kata dia.

 

 

Baca juga : Video Detik-detik Seekor Buaya Antar Jasad Pria ke Pantai di Kupang

 

 

Sumber berita Satu Keluarga Simpan 2 Mayat di Rumah Selama 2 Tahun, Ini faktanya : kumparan.com