BNPB Geram Bantuan untuk Rohingya Dikatakan Sebagai Pencitraan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan bahwa bantuan pemerintah RI untuk kaum Rohingya bukan lah sebuah pencitraan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sejauh ini sudah ada 6 sorti pesawat Hercules TNI Angkatan Udara yang mengirimkan bantuan untuk warga Rohingya yang mengungsi di Banglades.
Bantuan berikutnya masih akan menyusul. Sutopo mengklaim, masyarakat Rohingya di Bangladesh menyambut syukur dan terima kasih atas bantuan Pemerintah Indonesia.
“Salah besar jika bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia untuk Rohingya di Banglades dikatakan pencitraan. Bantuan ini sangat diperlukan,” kata Sutopo lewat akun Twitternya, @Sutopo_BNPB, Sabtu (16/8/2017).
Salah besar jika bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia untuk Rohingya di Bangladesh dikatakan pencitraan. Bantuan ini sangat diperlukan. pic.twitter.com/cFZs8J04JW
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) September 16, 2017
Sutopo pun meminta pihak-pihak yang mengkritik bantuan Indonesia sebagai pencitraan untuk datang langsung ke lapangan.
“Datanglah ke Cox’s Basar lihat pengungsi Rohingya. Mereka tulus berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang membantu. Bukan pencitraan,” ucap Sutopo.
Datanglah ke Cox's Basar lihat pengungsi Rohingya. Mereka tulus berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang membantu. Bukan pencitraan. pic.twitter.com/f7TYXmgJip
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) September 16, 2017
Saat dikonfirmasi Kompas.com lewat sambungan telepon, Sutopo mengaku membuat tulisan di media sosial tersebut untuk menyampaikan fakta dan edukasi kepada masyarakat.
Menurut Sutopo, pihak BNPB yang terlibat langsung paham betul kondisi lapangan dan suasana batiniah bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia untuk pengungsi Rohingya di Banglades. Tujuan mengirimkan bantuan adalah panggilan kemanusiaan.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, kata dia, sudah selayaknya mengirimkan bantuan untuk sesama yang sedang menderita.
“Jadi tidak ada kaitan dengan pencitraan. Masyarakat dunia mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang cepat memberikan bantuan kemanusiaan. Semua bersinergi membantu pengiriman tersebut,” ucap Sutopo.
Masyarakat dunia mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang cepat mengirimkan bantuan untuk Rohingya di Bangladesh. Ini kemanusiaan. pic.twitter.com/halPLemaa7
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) September 16, 2017
Prabowo Subianto sebelumnya menganggap bantuan kemanusiaan yang diberikan Indonesia untuk warga etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar adalah bentuk pencitraan Presiden Joko Widodo.
“Kalaupun kita sekarang kirim bantuan menurut saya itu pencitraan. Kirim bantuan pun tak sampai kadang-kadang. Jadi saudara-saudara di sini saya harus kasih tahu supaya tidak emosional,” kata Prabowo di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Sabtu (16/9/2017).
Bantuan kemanusiaan Indonesia telah diterima Pemerintah Bangladesh. Baca seksama siaran pers ini agar memahami secara utuh. pic.twitter.com/7ROI2Jn8KH
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) September 17, 2017
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Natsir mengakui saat ini bantuan belum sampai langsung ke warga Rohingya di kamp pengungsian.
Menurut dia, barang sebenarnya sudah sampai di Bandara Chittagong dan sudah diserahterimakan ke Pemerintah Banglades. Selanjutnya barang bantuan kemanusiaan akan di distribusikan ke kamp pengungsi oleh UNHCR dan IOM.
“Mereka yang memiliki kapasitas di lapangan dan mengetahui wilayah-wilayah pengungsi yang membutuhan bantuan kemanusian dan jenis jenis,” kata Armanatha saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (17/9/2017).
“Ada proses, pesawat Hercules dan barang hanya bisa mendarat di Citagong dan utk membawa ke Cox Bazar dan daerah sekitarnya perlu waktu untuk di proses,” tambahnya.
Bantuan Pemerintah Indonesia disalurkan ke 12 lokasi pengungsi Rohingya di Cox's Bazar. Persiapan terus dilakukan untuk pengiriman besok. pic.twitter.com/kwghpc8k7i
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) September 17, 2017
Sumber Berita BNPB Geram Bantuan untuk Rohingya Dikatakan Pencitraan : Beritaheboh.com