Hakim akan Bacakan Vonis Ahok pada 9 Mei Mendatang
Majelis hakim akan membacakan putusan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 9 Mei mendatang.
Sedianya, jika sesuai jadwal, pada Selasa 2 Mei, jaksa penuntut umum (JPU) akan membacakan replik atau jawaban atas pleidoi yang disampaikan Ahok dan tim penasihat hukumnya.
Namun, menurut Ketua Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ali Mukartono, pihaknya tidak akan menyampaikan replik atas pleidoi Ahok.
( Baca juga: Kuasa Hukum Minta Hakim Bebaskan dan Pulihkan Harkat Martabat Ahok )
Ada beberapa pertimbangan yang membuat jaksa tak menyampaikan replik.
“Pertama, kami menilai apa yang disampaikan penasihat hukum tidak ada fakta yang baru,” kata Ali, dalam sidang di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2017).
Kedua, menurut Ali, dalam pleidoi terdakwa, ada pengulangan materi eksepsi yang telah diputus oleh majelis hakim. Selain itu, jaksa harus mengembalikan jadwal yang sempat tertunda.
Jadwal yang telah disusun sempat tertunda saat jaksa belum siap menyampaikan tuntutannya terhadap Ahok. Padahal, sidang kasus ini ditargetkan selesai sebelum Ramadhan.
“Maka untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu, kami merasa apa yang kami sampaikan pada tuntutan sudah cukup. Pada prinsipnya kami tetap pada tuntutan sebagaimana surat tuntutan yang kami bacakan,” kata Ali.
Senada dengan jaksa, penasihat hukum tak akan membacakan duplik atau jawaban atas replik JPU.
Seorang anggota tim penasihat hukum Ahok, Teguh Samudera, mengatakan bahwa semuanya telah mereka sampaikan dalam pleidoi atau pembelaan. Dengan demikian, penasihat hukum tak perlu menyampaikan duplik.
“Maka giliran majelis hakim akan memberikan putusan terhadap perkara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan sesuai dengan jadwal maka putusan akan kami ucapkan pada Selasa 9 Mei 2017. Untuk itu diperintahkan saudara terdakwa untuk hadir dalam sidang tersebut,” kata Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarto.
Sumber berita Hakim akan Bacakan Vonis Ahok pada 9 Mei Mendatang : kompas.com