Politik

Jokowi Unggul di Survei Capres Indo Barometer, FadliZon: Masih Konvesional, Perlu Evaluasi

Jokowi Unggul di Survei Capres Indo Barometer, FadliZon: Masih Konvesional, Perlu Evaluasi

Lembaga survei Indo Barometer melakukan survei terhadap penantang potensial Jokowi di Pilpres 2019. Hasilnya, Jokowi tetap unggul jika dibandingkan dengan nama calon lainnya.

Survei dilakukan pada tanggal 15 hingga 23 November 2017 kepada 1.200 responden di 34 Provinsi. Survei diambil menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error +- 2,83%.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari (kanan) memaparkan hasil survey Capres 2019 yang dihadiri oleh Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon (kedua kanan), politisi PDIP Maruarar Sirait (ketiga kanan), politisi Partai Golkar Aziz Syamsudin (ketiga kiri), Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan (kedua kiri) dan Sekjen PKB Abdul Kadir Karding di Jakarta, Minggu (03/12/2017).

“Dari pertanyaan terbuka calon presiden, awareness pemilih yang tinggi terhadap Joko Widodo dengan dukungan 34,9%,” kata Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari saat memaparkan hasil survei nasional ‘Siapa Penantang Potensial Jokowi di 2019’, di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (3/12/2017).

Pada posisi ke dua, muncul nama Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan persentase 12,1%. Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, nama Jokowi meningkat secara perlahan sejak 2015 hingga 2017. Lain hal, nama Prabowo selalu mengalami fluktuasi dalam rentan waktu yang sama.

Dalam survey yang dilakukan oleh Indo Barometer mengenai siapa penantang potensial Jokowi di 2019, Jokowi masih unggul dibandingkan dengan capres penantang lainnya.

“Berdasarkan simulasi dua nama, tren elektabilitas Joko Widodo sejak 2015-2017 perlahan semakin meningkat meski sempat melemah pada September 2015. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto sejak 2015-2017 mengalami fluktuasi. Sempat naik di September 2015 dan melemah pada Oktober 2016,” ujar Qodari.

Indo Barometer juga melakukan survei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi. 61,8% masyarakat menginginkan Jokowi untuk kembali menjadi presiden.

Survei dilakukan pada tanggal 15 hingga 23 November 2017 kepada 1.200 responden di 34 Provinsi. Survei diambil menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error +- 2,83%.

“Mayoritas publik menginginkan Joko Widodo kembali menjadi presiden untuk periode 2019-2024. Lima alasan utama kepuasan publik tersebut karena meningkatnya pembangunan, dekat dengan rakyat kecil, sesuai dengan janji kampanye, bantuan pendidikan, dan memberikan bantuan bagi masyarakat miskin,” tuturnya.

Berikut hasil survei Indo Barometer terhadap elektabilitas Capres 2019 berdasarkan pertanyaan terbuka.
1. Jokowi 34,9%
2. Prabowo Subianto 12,1%
3. Anies Baswedan 3,6%
4. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 3,3%
5. Gatot Nurmantyo 3,2%
6. Ridwan Kamil 2,8%
7. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,5%
8. Megawati Soekarnoputri 2,0%
9. Tito Karnavian 1,8%
10. M Sohibul Iman 1,5%
11. Jusuf Kalla 1,0%
12. Tri Rismaharini 0,9%
13. Moeldoko 0,8%
14. UU Ruzhanul Ulum 0,6%
15. Deddy Mizwar 0,6%
16. Hary Tanoesoedibjo 0,5%
17. Ahmad Heryawan 0,5%
18. Sandiaga Uno 0,4%
19. Setya Novanto 0,3%
20. Ganjar Pranowo 0,3%
21. Ahmad Syaikhu 0,3%
22. Bima Arya Sugiarto 0,2%
23. Zainul Mutaqin 0,1%
24. Belum memutuskan 6,1%
25. Rahasia 4,6%
26. Tidak tahu atau tidak jawab 15,4%

Fadli Zon: Survei Indo Barometer Masih Konvensional, Perlu Evaluasi

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengkritik metode survei yang digunakan oleh lembaga survei Indo Barometer. Menurutnya, metode yang digunakan mulai tidak tepat.

Fadli Zon menuturkan metode survei konvensional dengan 1.200 responden perlu dievaluasi. Pasalnya, ia menilai masyarakat saat ini lebih bisa bicara jujur melalui media sosial dibanding kepada survei konvensional.

Sekjen PKB Abdul Kadir Kardingmemberi tanggapan terkait temuan Indo Barometer.

“Menurut saya (survei) ini indikator saja. Tapi survei ini yang saya sampaikan kritik adalah ini kan masih metode survei konvensional dengan 1.200 responden, menurut saya survei ini perlu ada evaluasi karena sudah mulai tidak tepat dengan adanya medsos yang tiap individu punya otonomi dan biasanya di medsos mereka bicara lebih jujur, lugas, berani ketimbang di survei dengan cara konvensional begini,” kata Fadli usai pemaparan hasil survei Indo Barometer di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu (3/12/2017).

(Kiri-kanan) Aziz Syamsuddin, Maruarar Sirait dan Fadli Zon yang ikut hadir dalam pemaparan temuan survei Indo Barometer.

Menurut Fadli, masyarakat tidak perlu heran jika hasil survei tidak sesuai dengan faktanya. Dia juga mencontohkan survei Pilgub DKI 2017 yang banyak mengunggulkan Basuki Tjahaja Purnama ketimbang Anies Baswedan.

“Jadi jangan kaget hasilnya berubah seperti di Pilkada DKI. Semua survei menjagokan Ahok tapi yang menang Anies, menangnya telak lagi,” ujar Fadli.

Indo Baromater hari ini merilis survei penantang potensial Jokowi di Pilpres 2019. Hasilnya, Jokowi tetap unggul jika dibandingkan dengan nama calon lainnya.

Politisi PDIP Maruarar Sirait (kiri) dan politisi Partai Gerindra Fadli Zon berbincang di sela-sela pemaparan survei Indo Barometer.

“Dari pertanyaan terbuka calon presiden, awareness pemilih yang tinggi terhadap Joko Widodo dengan dukungan 34,9%,” kata Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari saat memaparkan hasil survei tersebut.

Pada posisi ke dua, muncul nama Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan persentase 12,1%. Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, nama Jokowi meningkat secara perlahan sejak 2015 hingga 2017. Lain hal, nama Prabowo selalu mengalami fluktuasi dalam rentan waktu yang sama.

 

 

Sumber Berita Jokowi Unggul di Survei Capres Indo Barometer, FadliZon: Masih Konvesional, Perlu Evaluasi : Detik.com, Detik.com

Mister News

Published by
Mister News

Recent Posts

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…

6 tahun ago

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan?

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…

6 tahun ago

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…

6 tahun ago

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…

6 tahun ago

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…

6 tahun ago

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…

6 tahun ago

This website uses cookies.