Mendagri Kaget Soal Keputusan Hary Tanoe Dukung Jokowi di Pilpres 2019
Keputusan Hary Tanoesoedibjo membawa Perindo mendukung Joko Widodo dalam Pemilu 2019, menuai banyak spekulasi. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku kaget dengan sikap tersebut.
“Saya juga cukup kaget beliau langsung (menyampaikan dukungan untuk Jokowi) di media ya. Ya nanti kita lihat, ini kan mulai berkembang. Besok tanggal 5 Hanura Rakernas,” ucap Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/8).
Tjahjo mengaku sempat berada satu forum dengan Hary Tanoe malam tadi bersama beberapa gubernur, namun tidak membicarakan soal rencana Perindo mendukung Jokowi.
“Saya semalam 5 jam sama Pak Hary Tanoe. Tidak membicarakan soal itu ya. Tapi kita mengevaluasi kinerja Pak Jokowi,” ujarnya.
“Ngobrol aja. Enggak, rame-rame ada beberapa gubernur juga. Nanti mau ada agenda partainya, kita lihat mekanisme partai,” imbuh Tjahjo.
Meski begitu, Tjahjo yakin dukungan Perindo itu tidak terkait dengan kasus yang sedang menjerat Hary Tanoe di kejaksaan, yang menjadikannya tersangka.
“Enggak ada barter barteran,” ucap Tjahjo.
Sambut Perindo, Nasdem Waspadai Motif Lain Dukungan ke Jokowi di 2019
Partai-partai pendukung Joko Widodo di Pemilu 2019 menyambut baik bergabungnya Partai Perindo yang ingin mendukung Jokowi di periode kedua. Namun Partai Nasdem berharap dukungan itu tidak membawa motif lain selain untuk kemenangan Jokowi.
“Ya bagus. Tapi baru rencana, Rapimnasnya akhir tahun. Jadi kami sambut baik, makin banyak yang dukung makin baik. Kalau ada motif lain ya kita waspadai yang penting menangkan Jokowi sebagai presiden,” ucap Ketua DPP Nasdem Johnny Plate kepada wartawan, Rabu (2/8).
Johnny mengingatkan bahwa Partai Perindo belum tentu lolos verifikasi sebagai peserta pemilu 2019, sehingga Nasdem menyarankan agar Perindo fokus lebih dulu dalam verifikasi itu.
“Kami menyambut baik makin banyak yang mendukung, tapi itu kan masih panjang. Kalau Perindo mesti tunggu verifikasi lolos dulu, kalau lolos verifikasi dia bergabung. Sekarang verifikaksi saja belum,” tuturnya.
Perindo memang partai baru yang belum pernah ikut dalam Pemilu, sehingga dia harus lolos verifikasi yang dilakukan oleh KPU untuk menjadi peserta dalam Pemilu serentak tahun 2019 .
“Kami dulu juga enggak dukung-dukung dulu, tapi concern verifikasi lebih dulu,” lanjut anggota DPR RI itu.
Johnny menuturkan, sekalipun Perindo lolos verifikasi peserta Pemilu, dia tidak bisa menjadi partai pengusung Jokowi karena kursinya di parlemen tidak akan dihitung menurut ketentuan UU Pemilu. Perindo hanya bisa sebagai pendukung.
“Kita harus punya perwakilan di DPR RI, DPRD, eksekutif supaya mampu membuat kebijakan tepat sasaran," -HT- https://t.co/7qxeEe36kh pic.twitter.com/eaayVkzPbt
— Hary Tanoesoedibjo (@Hary_Tanoe) July 27, 2017
“Dia bisa sebagai pendukung bukan pengusung. Kalau pengusung belum ada suaranya,” tuturnya.
Johnny menambahkan, dukungan Perindo tentu karena menilai Jokowi punya capaian baik dalam sebagai Presiden, dan pada sisi lain Perindo ingin mendapat efek positif dari dukungan itu.
Sumber Berita Mendagri Kaget Soal Keputusan Hary Tanoe Dukung Jokowi di Pilpres 2019 : Kumparan.com