Sandi Klaim Toleransi di Jakarta Kembali Normal, Begini Tanggapan Setara Institute

Sandi Klaim Toleransi di Jakarta Kembali Normal, Begini Tanggapan Setara Institute

Sandi Klaim Toleransi di Jakarta Kembali Normal, Begini Tanggapan Setara Institute

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai jika DKI Jakarta memiliki tingkat toleransi yang cukup baik. Dia mengklaim telah memiliki data terbaru yang didapatnya dalam waktu tiga minggu terakhir.

Hal itu diungkapkan usai diminta tanggapan mengenai hasil survei oleh Setara Institute yang menyebut jika DKI Jakarta memiliki nilai terendah dalam toleransi pasca Pilkada DKI Jakarta 2017.

“Data yang disampaikan itu agak lumayan sudah tidak terkini, kalau data yang saya miliki justru pasca Pilkada ya. Saya malah warga sudah banyak sekali move on dari Pilkada dan sikap toleransinya lebih baik,” ujarnya di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11).

Sandiaga mengklaim, survei yang dilakukan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi DKI Jakarta menyebutkan jika Jakarta toleransi. Namun dia mengatakan, data yang disampaikan oleh Setara institute juga akan dijadikan acuan dalam mengedepankan toleransi beragama tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno

Sandi menyebut pihaknya menggunakan indikator survei yang berbeda dengan yang dilakukan Setara Institute. Namun begitu, ia memastikan data yang disampaikan oleh Setara institute juga akan dijadikan acuan dalam mengedepankan toleransi beragama di Jakarta.

“Kami menggunakan Big data analisis dari Jakarta Smart City, dari konflik yang di bawah maupun persepsi masyarakat. Kami menggunakan live data dan data itu silahkan diakses sendiri oleh temen-temen di Jakarta Smart City,” tuturnya.

Namun Sandiaga tidak menyalahkan jika ada anggapan Jakarta memiliki nilai toleransi terendah pasca Pilkada. Maka itu, dia juga akan menggunakan data yang dimiliki Setara Institute sebagai acuan dan motivasi.

“Terima kasih bahwa Jakarta itu menjadi kota yang sangat beragam, ini bisa memastikan warganya meningkatkan toleransinya, warganya meningkatkan kebhinekaan, karena inilah wajah Jakarta. Ini tugas kami juga camat,” tuturnya.

Setara Institut sebelumnya merilis data hasil kajian dan indexing yang dilakukan terhadap 94 kota di Indonesia. Kajian itu berkaitan dengan isu promosi dan praktik toleransi yang diklaim jika saat ini DKI Jakarta memiliki peringkat indeks toleransi paling rendah.

Image result for Wakil Ketua SETARA Institute, Bonar Tigor Naipospos
Wakil Ketua SETARA Institute, Bonar Tigor Naipospos

Skor Toleransi Jakarta Rendah, Sandiaga Sebut Hasil Setara Institute Bukan Data Terkini

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengapresiasi kajian Setara Institute mengenai isu promosi dan praktik toleransi. Dalam kajian itu Setara Institute merilis fakta bahwa DKI Jakarta memiliki peringkat indeks toleransi paling rendah.

Namun, dia menilai data-data Setara Institute bukan data terbaru karena diambil setelah pilkada baru selesai.

“Kalau Setara Institute itu pas 2016-2017 pas mendekati pilkada yang memang kita liat sebagai dampak sebuah kontestasi yang mungkin sempat sangat tinggi,” ujar Sandiaga di Kecamatan Sawah Besar, Sabtu (18/11/2017).

Sandiaga mengatakan, dia memiliki data yang lebih terkini. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai data indeks toleransi yang dihimpun pada waktu tiga minggu terakhir. Hasilnya indeks toleransi masyarakat Jakarta sudah lebih baik.

Guyonan Sandiaga Uno Soal Tiang Bikin Warga Ngakak
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno

“Setelah pilkada, kami kemarin baru mendapat data, sudah sangat kondusif di lapangan,” kata Sandiaga.

Sebelumnya, Setara Institute merilis hasil kajian dan indexing terhadap 94 kota di Indonesia dalam hal isu promosi dan praktik toleransi. Dari serangkaian kajian tersebut ditemukan fakta bahwa DKI Jakarta memiliki peringkat indeks toleransi dengan paling rendah.

Wakil Ketua SETARA Institute, Bonar Tigor Naipospos mengatakan, jika disandingkan dengan data IKT (indeks kota toleran) tahun 2015, terdapat perubahan komposisi signifikan pada data 10 kota dengan indeks toleransi terendah pada tahun 2017.

“Perubahan sangat signifikan terjadi pada DKI Jakarta. DKI turun dari peringkat 65 menjadi peringkat ke 94 (skor toleransi terendah),” ujarnya.

Bonar mengatakan, penyebab turunnya peringkat toleransi Jakarta ini salah satunya adalah Pilkada DKI 2017 yang baru saja usai.

 

(Baca juga: VIRAL VIDEO PEMASANGAN SPANDUK PRIBUMI NON PRIBUMI DI GEDUNG JOANG)

(Baca juga: USTAD RASIS ZULKIFLI ALI CERAMAH AGAMA ISINYA FITNAH KEJI DAN HOAX)

(Baca juga: POLISI DAN PDIP DITANTANG OLEH HABIB BAHAR YANG TAK TERSENTUH HUKUM)

(Baca juga: AMIEN RAIS TUDING DENGAN SEBUT BUNG JOKOWI OTAK PEMBUBARAN HTI)

 

Sumber Berita Sandi Klaim Toleransi di Jakarta Kembali Normal, Begini Tanggapan Setara Institute : Cnnindonesia.com, Kompas.com