Wanti-wanti Sri Mulyani pada Anies-Sandi Soal Kegiatan Pemprov DKI

Wanti-wanti Sri Mulyani pada Anies-Sandi Soal Kegiatan Pemprov DKI

Wanti-wanti Sri Mulyani pada Anies-Sandi Soal Kegiatan Pemprov DKI

Menkeu Sri Mulyani menyoroti kegiatan yang dilakukan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno. Menurut Sri, ada 6.000 kegiatan yang tersebar di APBD 2018.

“Ada beberapa hal yang nampaknya sangat jelas jumlah program cukup banyak 267 yang diterjemahkan lebih dari 6.000 kegiatan yang tentu semuanya menjadi sangat tersebar, menjadi sulit dari sisi tracking-nya melihatnya dan juga sisi kinerja yang akan diperoleh dari berbagai macam kegiatan yang banyak.,” kata Sri Mulyani, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/12).

Sri Mulyani mengingatkan agar Pemprov DKI bisa melihat kegiatan mana saja yang selama ini tidak efektif. Hal tersebut dapat diketahui dari penelusuran historis kegiatan yang pernah ada sebelumnya.

“Kan ada track record ke belakang, mestinya sudah bisa diestimasi, kalau kegiatan seperti ini sebetulnya berapa kebutuhan belanja yang betul-betul diperlukan. Sehingga enggak overbudgeting. Untuk kegiatan yang sama, yang kita sudah tahu track record-nya, juga untuk berbagai kegiatan yang sifatnya belanja modal mestinya juga bisa dilihat estimasinya dari satuan biayanya,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani dan Anies Baswedan di Balai Kota

Selain itu, Sri Mulyani juga meminta penyertaan modal bagi BUMD oleh Pemprov DKI dievaluasi. Pasalnya, banyak penyertaan modal yang diberikan Pemprov DKI belum efektif meningkatkan produktivitas BUMD.

“Bisa saja BUMD itu tidak betul-betul ditanamkan modal untuk memperbaiki kualitasnya, tapi hanya sekadar untuk membayar gaji mereka. Jadi perlu dievaluasi secara lebih kritis sehingga DKI itu perlu memiliki korporasi BUMD-BUMD yang sehat, yang melayani masyarakat,” beber Sri Mulyani.

Sementara itu, Sri Mulyani berharap kepada DKI gara bisa mengelola keuangannya dengan baik, termasuk dalam memanfaatkan SiLPA (sisa lebih penggunaan anggaran).

“Tadi anggaran SiLPA sampai dengan November masih sekitar Rp 20 triliun APBD DKI yang ada di perbankan, yang tentu penggunaannya harus dipakai untuk sebaik-baiknya tidak sekadar habis atau dipakai, tapi betul terukur,” beber Sri Mulyani.

Sri Mulyani Minta Anies-Sandi Fokus ke Urusan Pengangguran di Jakarta

Sri Mulyani juga menjelaskan terkait beberapa masalah yang masih menyelimuti Jakarta, di antaranya ketimpangan sosial.

Ketimpangan yang terjadi di Ibu Kota. Menurut dia, angka pengangguran di Jakarta masih tinggi meskipun banyak lapangan pekerjaan yang tercipta.

“Kalau dilihat, pengangguran walaupun DKI menciptakan banyak lapangan kerja, tapi tingkat pengangguran di DKI juga lebih tinggi dari rata-rata nasional. Ini adalah dua hal, Anda perlu untuk fokus kepada hal itu,” ucap Sri Mulyani, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/12).

Dia juga mengatakan, saat ini Jakarta sebagai Ibu Kota masih tertinggal dari sisi infrastruktur, transportasi, sanitasi, dan air bersih.

“Itu sesuatu yang sangat dibutuhkan Jakarta,” ucapnya.

Sri Mulyani juga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di Jakarta sebagian besar terjadi sektor informal. Sehingga terjadi ketimpangan yang cukup tinggi.

“Jadi ada gap yang besar, yang sangat kaya dan hampir semua perusahaan di Indonesia. Pada saat yang sama masyarakat bekerja di level menengah ke bawah,” lanjutnya.

Selain bercerita soal ketimpangan, Sri Mulyani juga bercerita soal kepatuhan warga agar taat pada aturan. Saat ini, ia bersama dengan bawahannya tengah berusaha agar masyarakat mau untuk taat pada aturan, tanpa harus merasa terbebani.

“Saya sebagai Menteri Keuangan terus minta tim saya bagaimana membuat masyarakat berinteraksi dengan peraturan tanpa mereka merasa trauma,” ucapnya.

 

 

Baca juga : Video Presiden Jokowi Marah Besar, APBN & APBD Diecer-Ecer Tidak Produktif

 

 

Sumber berita Wanti-wanti Sri Mulyani pada Anies-Sandi Soal Kegiatan Pemprov DKI : kumparan.com