WhatsApp dan Medsos Faktor Pemicu 80 Persen Janda Baru di Bekasi
Media sosial menjadi faktor penyumbang tertinggi angka perceraian di Kota Bekasi, Jawa Barat. Pihak yang menginginkan perceraian didominasi oleh pihak perempuan.
Berdasarkan data Pengadilan Agama (PA) Kota Bekasi, sebanyak 2.231 pasangan bercerai sepanjang Januari-September 2017. Faktor pemicu perceraian terbanyak adalah perselingkuhan, yaitu sebanyak 1.862 kasus, disusul faktor ekonomi sebanyak 111 kasus dan faktor poligami 121 kasus.
Dari banyaknya perceraian itu, pemicu utama dimulai dari maraknya media sosial yang dipakai para suami-istri.
Jazilin mengungkap mayoritas gugatan cerai itu diajukan wanita. Gugatan berawal dari rasa curiga terhadap suaminya yang ditengarai berselingkuh.
“Biasanya salah satu pihak, baik laki atau perempuan, begitu handphone-nya tidak boleh dilihat oleh pasangannya, akhirnya ketahuan,” cerita Jazilin.
Perceraian karena medsos diduga marak sejak ponsel pintar laris manis di pasar.
“Karena sebetulnya baik laki-laki maupun perempuan tidak berani ngomonglangsung, sehingga mereka lihat dulu di medsos sampai berlanjut kopi darat,” tutur Jazilin.
Karena itu, Jazilin mengimbau kebiasaan komunikasi pasangan suami-istri secara langsung kembali ditingkatkan sehingga tidak ada prasangka curiga di antara kedua belah pihak. Sebab, jika hal ini tidak dikontrol dengan baik, bisa fatal.
“Terutama bagi suami dan istri, jaga baik-baik etika komunikasi lewat sosmed. Jangan sampai kebablasan dengan wanita atau laki-laki lainnya,” tegasnya.