Yusril Ihza Mahendra Minta Jokowi Tutup Kasus Rizieq Shihab
Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra meminta Presiden Jokowi berjiwa besar membuka pintu rekonsiliasi dengan tersangka pornografi Rizieq Shihab dan aktivis tersangka makar.
Menurut Yusril, rekonsiliasi adalah salah satu cara yang mungkin saat ini agar kondisi bangsa tidak seperti api dalam sekam.
“Saya percaya Presiden kita berjiwa besar untuk menyelesaikan persoalan ini,” kata usai diskusi diskusi soal alat bukti elektronik dalam kasus pornografi di Jakarta, Jumat (16/6).
Yusril yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini pun menyatakan kesiapannya untuk mempertemukan Rizieq dkk dan pemerintah. Alasannya, klaim Yusril, ia bukan bagian dari pemerintah dan bukan juga bagian kelompok Rizieq dan tersangka makar.
“Saya hanya menengahi kedua belah pihak,” ujarnya.
Menurut Yusril, prinsip mendapat perlakuan sama di mata hukum untuk kasus Rizieq dan tersangka makar oleh Kepolisian saat ini kadang tak semata-mata demi hukum itu juga.
Dia berkata, hal yang paling penting adalah menjaga keutuhan bangsa. “Jika presiden mau dapat respons dari masyarakat karena jiwa besarnya,” ucap Yusril.
Sebelumnya, melalui rekaman suara yang diperdengarkan dalam diskusi itu, Rizieq meminta Yusril untuk mendorong rekonsiliasi dengan pemerintah.
Dengan suara khas, iman besar Front Pembela Islam itu mengatakan jika rekonsiliasi ditolak pemerintah maka ia akan terus melakukan perlawanan.
“Pilihannya sekarang ada di pemerintah, rekonsiliasi atau revolusi,” kata Rizieq.
Rizieq kini menjadi buronan polisi. Setelah ditetapkan sebagai tersangka pada akhirnya Mei lalu, ia belum menunjukkan itikad baik untuk pulang.
(Baca juga : SUARA HABIB RIZIEQ DARI ARAB SAUDI, REKONSILIASI ATAU REVOLUSI)
Sumber Berita Yusril Ihza Mahendra Minta Jokowi Tutup Kasus Rizieq Shihab : Cnnindonesia.com