Para pemimpin dan pejabat intelijen dunia mengidentifikasi terorisme internasional sebagai ancaman paling serius bagi stabilitas global.
Walau kriteria terorisme terus berubah, namun kebrutalan tujuh kelompok teror ini membuat ngeri para pemimpin dunia.
Tindakan teror yang dilakukan kelompok-kelompok tersebut selalu brutal dan bahkan melampaui atau mengingkari nilai-nilai agama yang mereka anut.
Tujuh kelompok teror itu menggunakan dan mendasarkan tindakannya pada agama, semata-mata hanya sebagai topeng untuk membenarkan tindakannya.
ISIS
Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) didirikan pada 2004 di Irak sebagai cikal bakalnya dengan nama Negara Islam di Irak, tapi baru terkenal secara global pada 2014 setelah mengumumkan sepihak berdirinya kekalifahan di kawasan luas Irak dan Suriah.
Di bawah pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi, ISIS terkenal lewat teror brutalnya, antara lain pembunuhan sadis dengan pemenggalan kepala para sandera, pelemparan dari gedung tinggi, perbudakan seks perempuan, dan penghancuran situs bersejarah.
Abu Sayyaf
Organisasi teror di Flipina ini berbasis di kepulauan Jolo dan Basilan. Didirikan 1991 dimasukan daftar grup teroris AS 1997.
Abu Sayyaf bertanggung jawab atas serangan teror sebuah ferry di Filipina (2004) yang menewaskan 116 orang.
Grup ini mendapat dana dari tebusan sandera dan perompakan kapal barang. Tujuan utama Abu Sayyaf adalah mendirikan negara Islam merdeka di selatan Filipina.
Al Shabab
Memiliki nama panjang Harakat al-Shabaab al-Mujahideen, tetapi lebih populer dengan nama Al Shabab, sebuah organisasi teror yang beroperasi di kawasan Timur Afrika atau di Tanduk Afrika.
Berbasis di Somalia, tetapi Al Shabab sering menebar teror hingga ke Kenya dan negara tetangga lain di sekitarnya.
Pada tahun 2006 Al Shabab merebut kawasan luas di Somalia termasuk Mogadishu, ibu kota negara itu, tetapi pada 2007 berhasil dipukul mundur oleh pasukan Somalia dan Ethiopia.
Sejak itu grup beroperasi dari kawasan pedesaan dan melancarkan serangan ke kota. Anggota Al Shabab ditaksir sekitar 9.000 orang.
Taliban
Taliban aktif di Pakistan sejak 2007. Mereka menjalin aliansi dengan sejumlah kelompok radikal lainnya di kawasan perbatasan ke Afganistan. Kelompok dengan nama panjang Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP) ini
tidak memiliki kaitan langsung dengan Taliban di Afganistan.
Grup afliasi Al Qaeda ini terutama menentang pemerintahan dan militer Pakistan, serta juga terkenal anti-ideologi Barat dan sering melancarkan serangan pembunuhan.
Boko Haram
Kelompok teroris yang didirikan pada 2002 ini lebih terkenal dengan nama Boko Haram, dari nama panjangnya adalah Jama’at Ahl as-Sunnah lid-Da’wah wa’l-Jihad
Boko Haram beroperasi di Nigeria namun meluaskan aksinya di negara tetangga Chad, Niger, dan Kamerun.
Kelompok ini juga terkenal sangat brutal, kejam, dan tak berperikemanusiaan dalam membunuh para lawannya.
Setidaknya sudah lebih dari 15.000 warga sipil dibunuh. penculikan atas 276 gadis Chibok pada tahun 2014 telah memicu kecaman internasional.
Kelompok ini teroris ini berafiliasi dengan ISIS dan bertujuan menumbangkan pemerintahan Nigeria.
Jabhat al-Sham
Dulu kelompok teror yang berafiliasi dengan Al Qaeda ini bernama Front Al-Nusra.
Pada pertengahan tahun 2016, kelompok ini menyempal dari Al Qaeda dan membentuk aliansi dengan kelompok jihadis militan lainnya di Suriah dan memakai nama baru Tahrir al-Sham atau Jablat al-Sham.
Kelompok ini memainkan peranan utama dalam perang saudara di Suriah dan berada di pihak pemberontak yang ingin menumbangkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Hezbollah
Organisasi ini adalah partai politik sekaligus kelompok militan bersenjata yang aktif di Lebanon, dan mendapat dukungan kuat dari Iran.
Didirikan pada 1982 dengan bantuan keuangan dan latihan militer Iran, sebagai reaksi atas invasi Israel ke selatan Lebanon.
Hezbollah terutama melancarkan serangan atas target Israel, Amerika dan Barat. Dalam konflik Suriah, Hezbullah mendukung presiden Bashar al-Assad.