Soal Audit IT, Amien Rais Dinilai Tak Paham Mekanisme Perhitungan Suara

Soal Audit IT, Amien Rais Dinilai Tak Paham Mekanisme Perhitungan Suara

Soal Audit IT, Amien Rais Dinilai Tak Paham Mekanisme Perhitungan Suara

Juru Kampanye Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Eva Kusuma Sundari, menilai Amien Rais tak memahami mekanisme penghitungan suara dalam Pemilu 2019 sehingga meminta audit sistem Informasi Teknologi (IT) Komisi Pemilihan Umum.

Kemarin Amien sempat menyatakan dirinya akan datang dengan kekuatan penuh ke kantor KPU pada April untuk mengaudit sistem Informasi Teknologi (IT) KPU. Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno itu menyebut penolakan terhadap permintaan audit adalah indikasi kecurangan.

“Pak Amien enggak paham itu. KPU kan enggak mendasarkan penghitungan berdasarkan sistem IT tapi manual,” ujar Eva kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (2/3).

Image result for Eva Kusuma Sundari
Juru Kampanye Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Eva Kusuma Sundari

Politikus PDIP ini mengatakan perolehan suara pada pemilu dihitung dan ditetapkan secara manual oleh KPU, sementara penggunaan IT hanya untuk menyampaikan perkembangan proses perhitungan pada masyarakat.

“Sistemnya sudah diawasi sedemikian banyak orang kok. Jadi enggak usah khawatir sampai cari-cari seolah ini enggak jujur,” katanya.

Menurut Eva, Amien juga tak memiliki kedudukan hukum atau legal standing untuk melakukan audit karena hanya dapat dilakukan secara resmi melalui komisi atau Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) di DPR. Audit itu pun biasanya dilakukan setelah pelaksanaan.

“Kalau yang diminta Pak Amien itu kan sebelum, jadi namanya pre-audit, tapi di Indonesia itu tidak banyak dipakai,” ucap Eva.

Di sisi lain, Eva meyakini proses penghitungan suara dengan sistem manual justru lebih aman dan mencegah potensi kecurangan. Terlebih KPU juga telah bekerja sama dengan Bawaslu dan kepolisian untuk mengawasi jalannya penghitungan suara tersebut.

“KPU dan Bawaslu bersama polisi itu sudah punya sistem. Begitu C1 direkap, langsung diunggah, enggak akan hilang. Enggak bisa curang juga kalau sudah diunggah,” tuturnya.

“Jadi Pak Amien ini berlebihan saja. Dia tampaknya enggak melihat sistem pengawasan kita sudah begitu ketatnya,” imbuh Eva.

Juru bicara TKN Arya Sinulingga mengatakan, permintaan Amien untuk mengaudit sistem IT KPU itu semata karena merasa tertinggal dalam perolehan suara dengan paslon petahana Jokowi-Ma’ruf. Arya juga menuduh Amien pun ‘menghalalkan’ segala cara demi memenangkan Prabowo-Sandi.

“Mereka ini merasakan makin kalah sehingga akhirnya mulai coba-coba dan mendemo KPU. Sampai mengatakan IT KPU perlu diaudit, enggak benar ini,” ucapnya.

Arya menilai sikap Amien itu tak lebih sebagai upaya mendelegitimasi KPU. “Kalau sudah merasa kalah jauh, ya sudah jangan buat makin ricuh pemilu ini,” tutur Arya.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan juga telah menegaskan bahwa hasil akhir pemilu sebenarnya tidak dilakukan berdasarkan teknologi informasi. Namun dilakukan secara berjenjang dari tingkat TPS, kabupaten, provinsi hingga nasional.

 

Baca juga: AMIEN RAIS INGATKAN LAKNAT ALLAH KE KPU DAN BAWASLU BILA TAK ADIL

 

Sumber Berita Soal Audit IT, Amien Rais Dinilai Tak Paham Mekanisme Perhitungan Suara: Cnnindonesia.com